Profil Desa Kejawar
Ketahui informasi secara rinci Desa Kejawar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kejawar, Banyumas. Kisah sukses transformasi desa melalui BUMDes. Jelajahi wisata unggulan Taman Sari Mas, geliat UMKM, dan inovasi pemerintahan desa dalam meraih kemandirian ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
-
Transformasi Berbasis BUMDes
Desa Kejawar berhasil mengubah wajahnya dari desa agraris menjadi pusat pariwisata dan jasa melalui inovasi dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang profesional.
-
Ikon Wisata Taman Sari Mas
Memiliki destinasi wisata unggulan, Taman Sari Mas (TSM), yang menjadi motor utama penggerak ekonomi, sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang signifikan, dan ikon kebanggaan desa.
-
Ekosistem Ekonomi Kreatif
Keberhasilan pariwisata menciptakan efek ganda yang kuat, memberdayakan puluhan UMKM lokal, dan membuka serapan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian tradisional.

Di tengah lanskap pedesaan Kabupaten Banyumas, Desa Kejawar hadir sebagai sebuah anomali yang inspiratif. Desa ini telah mematahkan citra desa tradisional yang bergantung sepenuhnya pada sektor pertanian. Melalui kepemimpinan yang visioner dan eksekusi yang cemerlang dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kejawar berhasil melakukan transformasi luar biasa, mengubah dirinya menjadi sebuah destinasi wisata unggulan yang ramai dikunjungi.
Kisah Desa Kejawar merupakan bukti nyata bagaimana potensi lokal dapat dioptimalkan untuk mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Dengan ikon utamanya, Taman Sari Mas (TSM), desa ini tidak hanya menciptakan sumber pendapatan baru, tetapi juga membangun sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang memberdayakan warganya. Profil ini akan mengupas tuntas perjalanan transformasi Desa Kejawar, dari sebuah desa agraris yang tenang menjadi pusat rekreasi dan jasa yang dinamis dan menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia.
Geografi dan Tatanan Demografi
Desa Kejawar terletak di lokasi yang cukup strategis dalam wilayah Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Posisinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan dan memiliki akses jalan yang baik menjadi salah satu modal awal dalam pengembangannya. Wilayahnya berbatasan dengan desa-desa lain di kecamatan yang sama, seperti Desa Pasinggangan di sebelah utara dan Desa Sudagaran di sebelah timur.
Menurut data statistik resmi dari BPS dalam "Kecamatan Banyumas dalam Angka 2023", luas wilayah Desa Kejawar ialah 1,51 km². Secara administratif, wilayah yang relatif tidak terlalu luas ini dikelola melalui 4 Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT).
Pada tahun 2022, BPS mencatat jumlah penduduk Desa Kejawar sebanyak 4.432 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, mencapai 2.935 jiwa per km². Tingkat kepadatan ini mengindikasikan bahwa Kejawar merupakan kawasan pemukiman yang padat, dengan lahan yang dimanfaatkan secara intensif untuk perumahan dan kegiatan ekonomi, menyisakan sedikit ruang untuk pertanian skala luas. Topografinya yang berupa dataran rendah mendukung pengembangan infrastruktur dan pemukiman.
Taman Sari Mas: Motor Penggerak Ekonomi dan Ikon Desa
Puncak dari kisah transformasi Desa Kejawar terwujud dalam sebuah nama: Taman Sari Mas (TSM). Didirikan dan dikelola sepenuhnya oleh BUMDes "Kejawar Berkah Sentosa", TSM bukan sekadar kolam renang biasa, melainkan sebuah kompleks rekreasi terpadu yang telah menjadi ikon kebanggaan desa.
Konsep dan Fasilitas: TSM dikembangkan dengan konsep wisata keluarga yang terjangkau. Fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap untuk memanjakan pengunjung, antara lain:
- Beberapa kolam renang untuk anak-anak dan dewasa.
- Wahana permainan air seperti seluncuran (water slide).
- Area bermain anak-anak (playground).
- Panggung hiburan untuk acara-acara tertentu.
- Pusat kuliner (food court) yang diisi oleh pelaku UMKM lokal.
- Aula pertemuan dan fasilitas pendukung lainnya.
Inisiasi dan Pengelolaan BUMDes: Keberhasilan TSM merupakan buah dari visi jauh ke depan pemerintah desa dan keberanian BUMDes untuk berinvestasi. Berangkat dari analisis potensi dan keinginan untuk menciptakan sumber Pendapatan Asli Desa (PADes), BUMDes "Kejawar Berkah Sentosa" secara profesional merancang, membangun dan kini mengelola TSM. Pengelolaan yang transparan dan profesional menjadi kunci utama keberhasilannya, memisahkan dengan jelas antara operasional bisnis dan kepentingan politik desa.
Dampak Ekonomi Luar Biasa: Sejak beroperasi, TSM telah memberikan dampak ekonomi yang masif. Berdasarkan berbagai pemberitaan media lokal, TSM mampu menarik ribuan pengunjung setiap minggunya, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Hal ini secara langsung menghasilkan PADes yang signifikan, yang kemudian dana tersebut dapat digunakan kembali untuk pembangunan dan program kesejahteraan masyarakat desa.
Transformasi Ekonomi: Dari Sawah ke Sektor Jasa dan Kreatif
Kehadiran Taman Sari Mas telah menggeser poros ekonomi Desa Kejawar secara fundamental. Jika sebelumnya mayoritas penduduk bergantung pada sektor pertanian (sebagai petani atau buruh tani) dan usaha rumahan skala kecil, kini pilar ekonomi baru yang kuat telah terbentuk.
Penciptaan Lapangan Kerja Baru: TSM secara langsung menyerap puluhan tenaga kerja yang merupakan warga asli Desa Kejawar. Mereka bekerja di berbagai posisi, mulai dari petugas tiket, penjaga kolam (lifeguard), petugas kebersihan, keamanan, hingga staf manajemen. Ini merupakan pergeseran signifikan dari pekerjaan di sektor informal agraris ke sektor jasa formal.
Pemberdayaan UMKM Lokal: Salah satu keberhasilan terbesar dari ekosistem TSM ialah kemampuannya memberdayakan UMKM lokal. BUMDes secara khusus menyediakan area pujasera atau food court yang lapak-lapaknya diisi oleh warga desa. Mereka menjual berbagai produk kuliner, minuman, dan makanan ringan kepada para pengunjung. Hal ini memberikan panggung dan pasar yang pasti bagi para pelaku usaha kecil, yang sebelumnya mungkin hanya berjualan di depan rumah atau kesulitan mencari pelanggan. Omzet mereka meningkat drastis seiring dengan ramainya pengunjung TSM. Selain kuliner, produk kerajinan tangan atau bahkan batik khas lokal (jika ada) juga mendapat kesempatan untuk dipasarkan.
Ekonomi desa tidak lagi hanya berputar di pagi hari di sawah, tetapi kini hidup sepanjang hari hingga sore di area wisata, menciptakan perputaran uang yang jauh lebih dinamis di dalam desa.
Pemerintahan Desa yang Visioner dan Peran BUMDes
Kisah sukses Desa Kejawar tidak akan terjadi tanpa adanya peran sentral dari pemerintahan desa yang visioner. Kepala Desa beserta jajarannya dan didukung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjadi fasilitator utama yang membuka jalan bagi BUMDes untuk berkembang.
Pemerintah Desa Kejawar menunjukkan pemahaman bahwa BUMDes bukanlah sekadar unit usaha sampingan, melainkan sebuah badan usaha profesional yang harus diberikan otonomi untuk bergerak. Dukungan yang diberikan berupa:
- Penyertaan Modal AwalMengalokasikan sebagian Dana Desa sebagai modal awal bagi BUMDes untuk memulai proyek TSM.
- Kemudahan RegulasiMenciptakan peraturan desa yang mendukung iklim investasi dan usaha yang sehat.
- Non-intervensi OperasionalMemberikan kepercayaan penuh kepada direksi BUMDes untuk mengelola operasional bisnis sehari-hari secara profesional.
BUMDes "Kejawar Berkah Sentosa" sendiri dijalankan layaknya sebuah korporasi, dengan struktur organisasi yang jelas, pembukuan yang akuntabel, dan strategi pemasaran yang modern, termasuk pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan TSM.
Kehidupan Sosial dan Budaya di Tengah Dinamika Baru
Transformasi ekonomi yang cepat tentu membawa dinamika baru dalam kehidupan sosial masyarakat. Ada kebanggaan kolektif yang tumbuh di kalangan warga atas keberhasilan desa mereka. Anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna kini memiliki lebih banyak ruang untuk berkreasi dan bahkan mendapat peluang kerja di desa sendiri tanpa harus merantau.
Tentu, dinamika ini juga memunculkan tantangan baru, seperti peningkatan volume sampah dari aktivitas wisata dan potensi kemacetan di jalan desa pada saat puncak kunjungan. Namun tantangan-tantangan ini secara aktif dikelola oleh pemerintah desa dan BUMDes melalui penyediaan tempat sampah yang memadai, rekayasa lalu lintas sederhana, dan pelibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Fasilitas publik lainnya seperti sekolah dan Posyandu terus berjalan, bahkan berpotensi mendapat alokasi dana lebih baik dari peningkatan PADes. Kegiatan keagamaan dan budaya tradisional tetap menjadi perekat sosial di tengah modernisasi yang berjalan.
Sebuah Cetak Biru untuk Kemandirian Desa
Desa Kejawar telah menulis ulang takdirnya sendiri. Dari sebuah titik di peta Kecamatan Banyumas, ia kini menjelma menjadi destinasi yang diperhitungkan dan, yang lebih penting, menjadi sebuah cetak biru (blueprint) bagi ribuan desa lain di Indonesia. Kisah Kejawar membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, tata kelola yang baik, dan keberanian untuk berinovasi, desa mampu menjadi subjek pembangunan yang mandiri dan berdaya saing.
Masa depan Desa Kejawar kini terbentang cerah dengan berbagai peluang. Tantangan selanjutnya ialah bagaimana menjaga keberlanjutan (sustainability) dari kesuksesan ini. Inovasi wahana baru di TSM, peningkatan kualitas layanan, serta diversifikasi unit usaha BUMDes menjadi beberapa agenda yang dapat ditempuh. Desa Kejawar telah menunjukkan bahwa kemandirian ekonomi desa bukanlah sebuah utopia, melainkan sebuah tujuan yang sangat mungkin untuk dicapai.